Kedudukan Bahasa Indonesia & Golongan Bahasa di Dunia
Bahasa-bahasa terus menerus berubah, bahasa yang ada sekarang, terbentuk dari bahasa yang dulu, yang pada gilirannya merupakan keturunan dari bahasa yang lebih tua lagi..dst.
Diantara bahasa-bahasa sedunia ini terdapat berbagai golongan bahasa yang memperlihatkan titik kesamaan jelas yang satu terhadap yang lain. Tak bisa tidak bahasa yang agak kesamaan itu harus berkerabat, yaitu terjadi dari satu "induk bahasa" yang sama, setidaknya dari satu "nenek bahasa" atau "nenek moyang bahasa" yang sama. Dengan kiasan itu kita memakai istilah "keluarga bahasa" dan bahasa golongan yang agak kesamaan gejalanya disebut "bahasa sekeluarga".

Berdasarkan gejala-gejala kesamaan itu bahasa-bahasa sedunia telah digolongkan atas berbagai "keluarga", yang secara singkat disebut dibawah ini:
Ketiga bahasa ini termasuk golongan keluarga Bahasa Austria:
  1. Bahasa Austronesia
  2. Bahasa Austro-Asia
  3. Bahasa Tibeto-Tionghoa
 Keempat bahasa ini termasuk golongan keluarga Bahasa Nostrat:
  1. Bahasa Indogerman
  2. Bahasa Hamito-Semit
  3. Bahasa Ural-Altai
  4. Bahasa Jaftetit
Berikut ini bahasa-bahasa yang tidak  berkerabat satu sama lain, jadi tidak dapat dirangkum dalam satu golongan keluarga yang lebih luas; hanya disebut menurut ilmu bumi: Bahasa Africa selatan dan tengah:
  1. Bahasa Choisan
  2. Bahasa Bantu
  3. Bahasa Sudan
Demikian juga halnya dengan golongan-golongan lain yang masih terdapat didunia ini:
Golongan terpencil di Asia dan Australia:
  1. Bahasa Hyperborea atau Palaeo-Asia
  2. Bahasa Drawida
  3. Bahasa Andaman
  4. Bahasa Halmaheira-Tidore
  5. Berbagai bahasa Papua yang tidak sekeluarga
  6. Berbagai keluarga bahasa di Australia
Bahasa-bahasa dibenua Amerika:
Lebih dari 1000 bahasa yang terpencil, yang penggolongannya sangat sulit. Untuk sementara di Amerika-Utara ada 26 keluarga bahasa, di Amerika-Tengah 20 keluarga bahasa dan di Amerika-Selatan 77 keluarga bahasa.

Bahasa Austronesia-lah yang terpenting untuk kita, karena bahasa Indonesia termasuk keluarga itu. Bahasa-bahasa itu meliputi kebanyakan kepulauan dari Madagaskar sampai Pulau Paas. Sebenarnya tidak ada alasan untuk membagi keluarga itu atas beberapa kelompok bahasa lagi. Hanya karena daerah itu maha luas maka diadakan pembagian menurut ilmu bumi:
Sebelah timur disebut: bahasa-bahasa Lautan Teduh atau Oceania.
Sebelah barat disebut: bahasa-bahasa Nusantara.
Batasnya bersamaan dengan batas antara Asia dengan Australia, jadi diantara Irian dan kepulauan Aru, Kai dan Seram Laut lalu terus ke utara.
Bahasa-bahasa Lautan Teduh dibagi menurut ilmu bumi atas bahasa Polynesia, Melanesia dan Mikronesia.

Bahasa-bahasa Nusantara juga dibagi menurut ilmu bumi:
  1. Bahasa Formosa
  2. Pilipina
  3. Sub-Pilipina
  4. Sulawesi dan sekitarnya
  5. Ambon dan sekitarnya
  6. Nusa Tenggara
  7. Pulau Jawa dan sekitarnya
  8. Kalimantan
  9. Sumatera, Semenanjung dan sekitarnya
  10. Madagaskar
Jumlah bahasa Austronesia kira-kira 400 buah; di Indonesia saja terdapat 200 bahasa.
Sangat penting untuk diketahui kesamaan bahasa-bahasa itu yang membedakannya dari keluarga bahasa lain.
  1. Kata-kata banyak kesamaan, yaitu hanya berbeda menurut hukum bunyi tertentu.
  2. Kata-kata umumnya terdiri dari dua morfim akar (suku pada kata dasar).
  3. Pembentukan kata dengan morfim imbuhan menurut sistim yang bersamaan.
  4. Kata dasar tidak berubah, kecuali pengaruh bunyi sengau pada huruf pertama.
  5. Tatakata yang menyatakan arti pertalian kata-kata (aneksi).
  6. Perbedaan antara kita dan kami.
  7. Tidak ada jender (jenis kelamin-kata).
Penyelidikan kesamaan dan perbedaan bahasa yang menentukan kekeluargaannya menjadi tugas ilmu  perbandingan bahasa yang muncul diabad ke-19 dan telah mencapai hasil yang penting, terlebih dilapangan bahasa-bahasa Indogerman. Pada bahasa-bahasa Austronesia perbandingan itu masih berada ditingkat permulaanya karena jumlah bahasa sebesar itu dan kebanyakannya belum diselidiki secara ilmiah.

Bersambung ke Bahasa Indonesia & Golongan Bahasa, part 2.